PRODUK

UNSRIPARA: VARIETAS PADI RAWA TOLERAN CEKAMAN ABIOTIK GANDA

Budidaya tanaman padi musim tanam I di lahan rawa lebak Sumatera Selatan biasanya mengalami kondisi yang tidak menguntungkan menghadapi dua kondisi cekaman air ekstrim yang berlawanan pada fase-fase pertumbuhan tanaman. Untuk menjawab permasalahan tersebut, varietas padi yang akan dirilis tahun 2026 diberi nama UNSRIPARA (UNSRI PADI RAWA) memiliki kemampuan toleran cekaman abiotik ganda, yaitu toleran terhadap kondisi cekaman terendam pada fase pertumbuhan vegetatif dan toleran terhadap kondisi cekaman kekeringan pada fase pertumbuhan reproduktif.
Pengembangan varietas padi dengan toleran ganda terhadap cekaman abiotik telah dimulai sejak tahun 2019 dengan melakukan seleksi tetua donor yang memiliki gen Sub1 (toleran cekaman terendam pada fase vegetatif) dan tetua resipien yang memiliki karakter toleran terhadap cekaman kekeringan pada fase reproduktif. Dari total 14 varietas calon tetua resipien yang dievaluasi, diperoleh 5 varietas dengan potensi tinggi sebagai bahan persilangan. Untuk tetua donor terpilih varietas Inpara 8. Kemudian dilakukan proses persilangan antara varietas Inpara 8 digunakan sebagai tetua donor karena memiliki toleran terhadap cekaman terendam pada fase vegetatif dengan varietas Inpago 5 sebagai tetua resipien karena memiliki toleran tinggi terhadap cekaman kekeringan pada fase generatif. Selanjutnya dilakukan Backcrossing dan seleksi menggunakan MABC (Marker Assisted Backcrossing), yaitu seleksi biomolekuler Foreground dan Background. Proses seleksi dilakukan dengan menggunakan metode MABC dan dikombinasikan seleksi karakter fenotipa di lapang telah dilakukan sampai generasi BC2F6 dengan memilih aksesi yang memiliki karakter pertumbuhan dan produksi tinggi pada agroekosistem yang berbeda. Pada tahap akhir, akan diseleksi galur-galur yang toleran dengan kondisi spesifik lokasi lahan rawa lebak dan galur-galur yang tangguh pada berbagai agroekosistem lahan rawa. Galur-galur tersebut akan didaftarkan sebagai varietas padi unggul baru yang memiliki keunggulan spesifik dan berproduksi tinggi di lahan rawa.